Sekelompok karyawan muslim yang bekerja di perusahaan layanan paket global DHL mengajukan keluhan mereka ke U.S. Equal Employment Opportunity Commission. Keluhan ini terkait dengan pemecatan mereka yang dianggap tidak etis.
Mohamed Maow, 27 tahun, seorang pengungsi dari Somalia yang bekerja di DHL di Hebron, Kentucky, mengatakan, sebelumnya, perusahaan ini menawarkan fleksibilitas pada jam istirahat sehingga ia dan karyawan muslim lainnya tetap bisa menunaikan salat.
Namun ternyata, Maow dan karyawan muslim lainnya justru dipecat tanpa alasan yang jelas. Mereka pun berspekulasi istirahat salat mereka telah menjadi alasan pemecatan ini. Adapun pihak DHL menolak berkomentar untuk menanggapi masalah ini. (http://id.berita.yahoo.com)
Apakah layak seorang boss memecat karyawannya karena ibadah di jam istirahat mereka. Sepertinya nggak etis sekali kalo hal tersebut terjadi. Ibadah adalah satu-satunya kegiatan wajib yang dijalani umat muslim, akan tetapi berakibat fatal bagi khalayak dunia kerja. Haruskah ini terjadi pada sekeliling kita? Mudah-mudahan tidak. Bagaimana pendapat komentator akan hal ini?
0 comments:
Post a Comment